Berilah kemuliaan kepada Nama TUHAN: Mazmur 29:2

 Renungan Pagi Jumat, 19 Agustus 2024. Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya (Mazmur 29:2).

Kemuliaan Allah adalah hasil dari sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. Ia mulia di dalam karakter-Nya, karena tidak ada penyimpanan dari segala yang suci, baik, dan indah di dalam Allah, sehingga Ia pasti mulia. 

Perbuatan-perbuatan yang mengalir dari karakter-Nya pun mulia; tetapi ketika Ia berkehendak untuk mewujudkan kebaikan-Nya dalam ciptaan-Nya akan kebaikan, rahmat, dan keadilan-Nya. Ia juga memikirkan bahwa kemuliaan yang diberikan kepada mereka harus diberikan kepada diri-Nya saja. 


Begitu juga dalam diri kita, tidak ada yang di dalamnya kita dapat mempermuliakan diri; karena siapa yang membuat kita berbeda dari yang lain? Dan apa yang kita punya yang tidak kita terima dari Allah segala kemurahan? 

Oleh karena itu, kita seharusnya harus bertindak dengan hati-hati berjalan dengan rendah hati bersama Tuhan! 

Berilah kemuliaan kepada TUHAN

Ketika kita memuliakan kita sendiri, maka berhati-hatilah karena dosa sudah mengintip di depan pintu. Karena hanya ada nama yang layak untuk ditinggikan dan dimuliakan di alam semesta, yaitu nama Allah sendiri.

Dia adalah pencipta langit dan bumi beserta segala isinya, dan sekaligus pemelihara alam ciptaan-Nya. 

Haruskah serangga yang hidup satu jam saja memuliakan dirinya sendiri melawan matahari yang telah menghangatkannya sehingga hidup? 

Haruskah pecahan tanah liat mengagungkan dirinya sendiri mengatasi manusia yang telah membentuknya di atas jentera? Haruskah debu gurun berjuang melawan angin puyuh? Atau tetesan air di lautan bergulat melawan angin ribut? 

Berikan kemuliaan hanya kepada Tuhan, hai kamu orang benar, berikan kepada Tuhan segala kemuliaan dan kuasa; berikan kepada Allah kehormatan yang menjadi hak nama-Nya. 

Walaupun kemuliaan hanya patut diberikan hanya kepada Allah saja, tetapi banyak manusia yang ingin menyamai dan ingin seperti Allah. Banyak anak-anak Tuhan terlena dengan pujian dan sanjungan yang pada akhirnya membawa kepada dosa kesombongan. 

Seharusnya kita dengan rendah hati mengatakan demikian: "Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mu segala kemuliaan dan keagungan." 

Mazmur 115:1 memberikan pelajaran bagi kita yang selalu Allah ajarkan kepada kita, dan mengajarkan kita terkadang dengan kedisiplinan yang paling menyakitkan. 

Biarkan seorang Kristen mulai berbangga, "Segala perkara dapat kutanggung," tanpa menambahkan "di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku," (Fil 4:13). Meskipun tidak lama kemudian ia akan mengaduh, "Aku tidak dapat berbuat apa-apa," dan meratapi dirinya sendiri dalam debu. 

Ketika kita melakukan apa saja untuk Tuhan, dan Ia berkenan menerima yang kita kerjakan, mari kita menaruh mahkota kita di kaki-Nya, dan berseru, "Tetapi bukannya aku, tetapi kasih karunia Allah yang menyertai aku!" (1 Kor 15:10).


__________________

Sumber: Renungan harian ini disadur dan diterjemahkan dari  Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url